LPM BHANU TIRTA

Saturday, 30 August 2025

PRAHARA BANGKAI NEGERI PARA DEWA YANG CACAT

 (Foto: Instagram/@infobolaindonesia01)

BUNTUNG! BISU! TULI! BUTA! TIDAK WARAS! MATIII!!

Buntungggggg, karena tidak mengulurkan tangan,

tidak maju selangkahpun untuk menghampiri rakyat di saat mereka tercekik kelaparan karena harga pangan terlalu mahal

 

BISU!!  IYA KAN PAK, BU?

Karena jarang, atau bahkan tidak pernah menyuarakan kebenaran.

Menyebut “TOLOL DAN BRENGSEK” pada rakyat yang katanya mereka cintai di setiap pidatonya.


CONGEK YA PAK, BU? MAKANYA JADI TULIIIII!!

Berapa ratus ribu tangisan rakyat yang kalian dengar? hingga mengakibatkan KUPINGMU itu berdenging dan tidak berguna lagi.


BUTAAA!!!! atau memang menutup mata?

Kita bukan sedang bermain si buta dari gua hantu bapak-ibu pejabat negara

Lihat rakyatmu dengan lensa hatimu pak! Bu!


TIDAK WARAS! Tidak ada kewarasan dalam jiwa para pejabat negara yang dengan sadar atau malah menyusun rencana berbuat bengis pada rakyatnya.


INNALILLAHI WAINNA ILAIHI ROJI’UN

Telah MATIII!! Supremasi hukum di Negara tercinta kita ini.

Telah membusuk akal pikiran yang mengabaikan hiruk pikuk kehidupan bumiputera

Telah mati hati nurani para pejabat negara


Rasanya menerobos barikade bertuliskan “POLISI” bukan lagi lawan yang sepadan dengan rakyat.

Malam itu,  laju kencang kereta kematian BRIMOB menerobos lautan manusia.

Bukan perang Baratayuda

Affan Kurniawan berpulang tepat di bawah ban barracuda milik negara

Saatnya mendesak lebih memelas lagi

Kepada Tuhan, sekali lagi pada TUHAN, bukan pada para pejabat yang arogan.

 

Yaa Allah, janganlah Engkau kuasakan atas kami, pemimpin yang tidak takut kepada-Mu, yang tidak mempunyai belas kasih dan empati kepada kami, sebagai rakyat INDONESIA

 

Robbij’al Haadzaa Baladan Aaminaa, Yaa Allah

Robbij’al Haadzaa Baladan Aaminaa, Yaa Allah

Robbij’al Haadzaa Baladan Aaminaa, Yaa Allah


Penulis: Anjun Nuraini

Editor: Fufut Shokhibul Burhan

Sepenggal Aksara Dari Jelata


(Foto: Pinterest)


Berbaris kami berteriak,

Lantang kan ketidakadilan saat kebijakan gerogoti kemanusiaan

Kepada mereka yang bejat, kacung rakyat minus akal sehat 

Berlagak pongah, tertawa rendah 

Meluluhlantak dalam nyata realitas penuh kontra 


Wahai sekalian kacung-kacung rakyat,

Yang keluhan nasib bak paling menderita 

Sedang nyatanya bergembira dalam kubangan kemilau harta


Wahai sekalian kacung-kacung rakyat,

Saling tunjuk juga omon-omon belaka 

Menutup telinga, saat rakyat mati-matian mencari upah sesuap nasi

Sibuk klarifikasi, berpakaian necis juga wangi 

Tatkala sinar kamera mengerubungi sana-sini


Wahai sekalian kacung-kacung rakyat,

Tak ubahnya begitu kosong

Peras yang lemah, tiada tergerak menolong

Padahal kau jongos yang harus berbakti, tak pergi melengos 


Menjerit kami banjirkan syair,

Menyumpah serapah tiada henti

Menyaksikan yang berkecukupan penuh materi

Adalah sekalian yang mengemis suara

Janjikan manis, rupa bansos dan dana 

Gelap kan mata bias kan dosa, sedemikian rupa 

Sampai putus urat malunya, kepada Tuhannya


Kami sipil yang dibungkam,

Dilakban keras dengan kesewenang-wenangan 

Diringkus, dijegal,

Di seruduk penuh gas yang sesakkan mata 


Kepada kita semua, 

Yang sekali lagi katanya, jelata 

Kita adalah yang seharusnya,

Yang berhak wartakan apapun bentuk suara

Bersama serentak manifestasi "merdeka"

Agar tak asing dan jadi legenda 


Barangkali yang terdahulu dapat hidup sekali lagi,

Niscaya terkejut dan menangis sejadi- jadi.

Author: Shafira Rahmadania Efendi

Editor: Nanda Saniaroh

Sunday, 27 July 2025

Pawai Budaya Desa Gogodeso: Warga Lantangkan Kritik Lewat Teater

 


Drama Teatrikal Desa Gogodeso (26/07/2025)

Persma Bhanu Tirta – Pawai budaya yang digelar dalam rangka memeriahkan kegiatan bersih desa, yang berlokasi di Desa Gogodeso, menampilkan drama teatrikal sebagai bentuk ekspresi dan aspirasi warga. Drama teatrikal  ini di tampilkan oleh kelompok gabungan warga RT.01 dan RT.02 dari Dusun Ngade, Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. (26/07/2025).

Dalam drama teatrikal ini, mengangkat topik mengenai isu kesewenang-wenangan para pemegang kekuasaan. Digambarkan dengan karakter para pejabat sebagai "Tikus bersepatu mengkilap" dimana dalam drama tersebut, para pejabat berdiri bangga diatas kepedihan dan kesengsaraan rakyat. Drama teatrikal semakin menyentuh ketika diiringi puisi dari Penyair Wiji Thukul yang dibawakan oleh salah satu pemain drama. 

Ketua Paguyuban, Nuryanto mengungkapkan bahwa drama teatrikal ini muncul sebagai bentuk aspirasi dan kritikan warga terhadap kebijakan pemerintah desa setempat.

"Penggunaan anggaran desa yang tidak transparan dan akuntabel, sehingga dinilai kurang professional. Maka dari itu warga setuju dan antusias dalam drama teatrikal ini," ucapnya.

Drama teatrikal ini tidak hanya ditonton oleh pihak pemerintah desa di panggung kehormatan, tetapi oleh ratusan warga yang antusias menikmati pawai budaya tersebut. Ia menuturkan, warga tidak takut jika mendapat panggilan dari pihak pemerintah desa atas penampilan drama teatrikal ini.

"Kami sangat siap jika diminta untuk memberikan klarifikasi, dan kami senang jika suara kami didengar dan direspon oleh pemerintah desa. Kami menagih janji mereka saat kampanye dahulu." Pungkasnya.


Penulis: Bima Dwi Baskara

Editor: Nanda Sania

Sunday, 20 July 2025

KKN-PAR UNU Blitar 2025: Tidak Ada Apel Pembukaan Bersama


                                                          Sosialisasi Pembekalan KKN (18/07/2025)

Persma Bhanu Tirta - Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar melaksanakan pembukaan sekaligus pembekalan Kuliah Kerja Nyata - Participatory Action Research (KKN-PAR) di Graha Nahdlatul Ulama (NU) Minggirsari, Kabupaten Blitar, Jum'at, (18/07/2025). Berbeda dengan tahun sebelumnya, apel pembukaan kali ini akan dilaksanakan di masing-masing desa setiap kelompok. 

KKN Kali ini berlokasi di Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. Pembukaan diresmikan oleh Wakil Rektor 1 bagian akademik, Muhammad Fatih di Graha NU dan dilanjutkan penyematan simbolis kepada perwakilan mahasiswa.

"Melalui musyawarah pihak Universitas dan kecamatan, KKN tahun 2025 cukup melaksanakan pembukaan dan pembekalan secara serentak di Graha NU," paparnya.

Tahun sebelumnya, apel pembukaan KKN serentak berlokasi di  depan kantor Kecamatan Panggungrejo, namun tahun ini pembukaan simbolis cukup diselenggarakan di Graha NU dan apel pembukaan akan dilaksanakan di kantor desa masing-masing kelompok, tidak dijelaskan mengenai alasan nya.

"Apel pembukaan akan dilaksanakan di kantor desa masing-masing," Ujar Fernandiksa.

Ia menambahkan, sama seperti KKN tahun sebelumnya, akan ada pentas penutupan sebagai momen perpisahan dan hiburan untuk warga yang akan dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 8 September 2025.

"Dan nantinya apel penutupan akan dilaksanakan di kantor Kecamatan Wonotirto pada tanggal 8 September 2025," tegasnya.

KKN-PAR UNU Blitar 2025 yang berlokasi di Kecamatan Wonotirto, terbagi menjadi 15 kelompok, satu di antaranya menjadi Koordinator kecamatan yang tersebar di beberapa titik.

Penulis: Bima Dwi Baskara

Editor: Fufut Shokibul

Tuesday, 1 July 2025

BEM UNU Blitar Adakan Sekolah Legislasi, Tepat atau Cacat?

 Sambutan Presiden BEM UNU Blitar, Sekolah Legislasi 29/06/2025

Persma Bhanu Tirta - Beberapa bulan yang lalu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar melantik Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) serta lembaga mahasiswa lainnya. Keputusan ini menjadi langka konkret dalam mewujudkan lingkungan akademik yang lebih produktif dan progresif.

 

Sebelum membahas lebih jauh, kiranya kita perlu memahami apa fungsi serta tugas dari BEM dan DPM dalam sebuah perguruan tinggi. Apakah sudah merepresentasikan tugas lembaga eksekutif dan legislatif pada sebuah negara demokrasi? Lantas tepat atau cacat keputusan BEM UNU Blitar dalam menyelenggarakan sekolah legislasi?

 

Apa itu BEM dan DPM?


Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Adalah organisasi intra kampus yang berperan sebagai lembaga eksekutif mahasiswa di tingkat universitas atau institut. Jika dianalogikan dalam sebuah negara, fungsi BEM sama dengan Presiden dan jajaran Menteri, jadi tugas BEM adalah membuat program kerja sesuai kebutuhan mahasiswa dan bertanggung jawab untuk menindaklanjuti kebijakan yang telah disusun oleh DPM.

 

Sedangkan, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) ialah organisasi kemahasiswaan yang bertindak sebagai badan legislatif di tingkat fakultas atau universitas. Dalam sebuah negara fungsi dari DPM sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), tugas dari DPM yaitu membuat undang-undang, menyusun anggaran, serta pengawasan terhadap kinerja lembaga lainnya.

 

Dalam trias politika, kedudukan BEM sejajar dengan DPM, sama hal nya dalam sebuah negara demokrasi, kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat, dalam konteks ini kedaulatan tertinggi berada di tangan mahasiswa.

 

BEM UNU Blitar Adakan Sekolah Legislasi, Tepat atau Cacat?


Minggu, 29 Juni 2025 kemarin. BEM UNU Blitar mengadakan sekolah legislasi. Jika kita melihat penjelasan pada sub judul sebelumnya, apakah hal tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga eksekutif yang sejajar dengan legislatif?

 

Terkesan tidak tepat bahkan cacat, apabila penyelenggaraan sekolah legislasi direalisasikan oleh BEM. Hal tersebut menjadi tanda tanya besar apakah mahasiswa UNU Blitar sudah memahami tugas-tugas dari setiap lembaga yang ada di pilar demokrasi?

 

Sepertinya, jika kita telisik lebih jauh, sekolah legislasi lebih tepat jika diselenggarakan oleh DPM, selain karena memang lembaga legislatif, kegiatan tersebut adalah bekal awal bagi anggotanya untuk memahami peran dari legislatif. Sekolah legislasi juga merupakan langkah awal untuk membentuk anggota DPM yang lebih kompeten.

 

Dalam hal ini seakan-akan kedudukan DPM berada di bawah garis koordinasi BEM, lembaga eksekutif seharusnya bergerak beriringan dengan lembaga legislatif. Keduanya sama-sama memiliki peran dan fungsi yang penting dalam menjaga keseimbangan demokrasi.

 

Lantas Bagaimana Upaya Selanjutnya?


Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi atau dialog kepada seluruh mahasiswa dan civitas akademika UNU Blitar tentang bagaimana idealnya sebuah demokrasi berlangsung. Banyak hal yang sepertinya kurang dipahami oleh mahasiswa dan civitas akademika tentang prinsip demokrasi miniatur negara di dalam kampus.

 

Seharusnya setiap lembaga yang ada di UNU Blitar mampu memahami dan menjalankan fungsi dan tugas masing-masing. Setiap Organisasi Mahasiswa (Ormawa) pasti memiliki peran yang berbeda-beda, yang dimana keberagaman tersebut akan saling melengkapi dan mendorong universitas untuk menuju kearah yang jauh lebih baik.


Penulis: Fufut Shokhibul

Editor: Nanda Sania