Persma Bhanu Tirta - Universitas Nahdlatul Ulama Blitar kembali mengadakan Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) setelah sempat vakum. Penyelenggaraan Pemira kali ini menentukan siapa yang akan menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) periode 2025-2026.
Beberapa pekan yang lalu, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar membentuk Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) dan Badan Pengawas Pemilu Mahasiswa (BPPM). Hal tersebut menjadi angin segar bagi Mahasiswa dalam menghidupkan dinamika demokrasi di dalam kampus. Pemungutan suara akan dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Maret 2025.
"Pesan saya untuk Mahasiswa aktif UNU Blitar untuk datang ke TPS jalan Ahmad Yani sesuai data yang telah ditentukan fakultas", ujar Danang Saputra (11/03/25) .
Ketua KPRM tersebut menghimbau kepada Mahasiswa aktif Universitas Nahdlatul Ulama Blitar untuk datang ke TPS yang berlokasi di kampus 3 jalan Ahmad Yani dan menggunakan hak pilihnya dalam Pemira tahun ini.
"Jika ada Mahasiswa yang sedang pelajaran kita sudah koordinasi mengenai izin dengan Wakil Rektor III satu minggu yang lalu", tuturnya.
Ia mengatakan bahwa untuk perizinan Mahasiswa yang sedang melangsungkan pembelajaran sudah dikoordinasikan dengan Wakil Rektor III, namun belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai bagaimana kebijakan rektorat selanjutnya.
"Teman-teman yang belum terdaftar pada DPT tetap diperbolehkan untuk hadir dan mencoblos, tetapi nanti akan dimasukkan sebagai DPK dan dicatat dalam kejadian Khusus", ujar Mahasiswa Prodi HKI itu.
Pria yang akrab dipanggil Danang itu menegaskan bahwa Mahasiswa yang belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) masih boleh mengikuti dan menggunakan hak pilihnya, namun pemilih tersebut akan dimasukkan dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK) serta dicatat sebagai kejadian khusus.
"Bisa dikatakan bahwa sudah beberapa tahun kita vakum tidak ada BEM tidak ada Pemira. Harapannya pemira kali ini sebagai tonggak awal atau semangat baru bagi teman-teman Mahasiswa untuk menjadi Mahasiswa yang berani bersuara tanpa takut intervensi dan juga demokrasi kampus benar-benar hidup", ujar pria tersebut.
Danang berharap Pemira kali ini menjadi kunci awal bagi Mahasiswa untuk tidak takut terintervensi, serta menghidupkan kembali demokrasi kampus, mengingat beberapa tahun ini BEM dan DPM Universitas Ulama Blitar sempat vakum.
Terakhir, ia menambahkan "untuk seluruh Mahasiswa UNU Blitar gunakan hak suara anda, karena suara anda sangat berpengaruh bagi keberlanjutan demokrasi kampus", tuturnya.
Penulis: Fufut Shokhibul Burhan
Editor: Aris Fadillah